Nazar Menurut Alkitab, Apakah Orang Kristen Boleh Bernazar ?

Nazar Menurut Alkitab, Sadutu Sabhori, Renungan harian, gereja, inspirasi, motivasi Kristen

Sadutu-sabhori.com - Dalam kalangan Kristen, kita sudah tidak asing lagi dengan satu istilah yang sangat populer yaitu Nazar. Dan memang praktek melakukan nazar ini sudah menjadi kebiasaan bagi sebagian besar orang Kristen.

Istilah atau kata nazar ini mungkin bagi sebagian orang yang tidak terlalu aktif dengan aktifitas rohani dalam komunitas gereja adalah hal baru, namun bagi sebagian besar orang Kristen sudah sering mendengar kata ini.

Ada satu pertanyaan penting yang perlu kita tahu jawabannya, yaitu pernahkah kita bernazar selama kita menjadi orang Kristen ? dan apakah kita memahami apa arti nazar dan tujuan melakukan nazar.

Alkitab menulis dan memberi informasi bahwa ada beberapa orang yang tercatat pernah melakukan nazar yaitu Hana dan Yefta.

Untuk itu sebagai orang Kristen perlu kita pahami tentang apa itu nazar ? dan apakah orang Kristen boleh bernazar ?

Apa Itu Nazar Menurut Alkitab ?

Nazar merupakan janji yang dibuat oleh seseorang untuk melakukan satu hal apabila niat atau tujuannya berhasil atau tercapai.

Janji tersebut dilakukan disaat membuat satu nazar dan perlu diingat bahwa itu adalah janji antara manusia dan Allah bukan antara manusia dengan manusia.

Orang Kristen menyebutnya sebagai janji yang terus berlaku dan tidak bisa ditarik lagi dengan cara apapun karena didalam janji itu ada nilai-nilai sakral.

Di dalam Alkitab menyebutkan salah seorang yang melakukan nazar dan menepatinya yaitu Yefta, dimana ia memberikan putrinya kepada Tuhan untuk memenuhi janji nazarnya. Dan juga Hana, ketika memiliki anak dan menyerahkan kepada Tuhan.

Hal penting yang perlu kita tahu tentang nazar adalah saat kita bernazar maka itu berarti kita berjanji, dimana ketika apa yang kita harapkan atau minta telah dikabulkan maka kita harus penuhi janji tersebut.

Nazar tidak sama seperti hal lain yang merupakan keharusan bagi seseorang untuk dilakukan, karena nazar merupakan sesuatu yang dilakukan jika kita ingin melakukannya untuk satu tujuan, bisa dibaca dalam Ulangan 23 : 23, namun jika kita tidak melakukan pun tidak menjadi soal.

Dalam Kitab Bilangan 15 : 3 dan Imamat 7 : 6 menjelaskan bahwa nazar adalah korban sukarela bukan paksaan atau aturan organisasi atau ajaran yang wajib dilakukan.

Bagaimana Jika Nazar Tidak Ditepati ?

Dalam kehidupan sehari-hari mungkin kita sering menemukan banyak hal yang berkaitan dengan janji yang pada prakteknya kadang kita tidak bisa tepati seperti yang kita janjikan.

Kadang kita memberikan alasan ketika kita pada akhirnya tidak berhasil memenuhi atau menepati  janji yang sudah kita ucapkan, mungkin kita memiliki banyak alasan ketika kita tidak bisa menepati satu janji dan itu berbeda dengan nazar.

Perlu diingat bahwa dalam Kitab Amsal 20 : 25 menyebutkan bahwa nazar adalah satu janji dimana orang yang bernazar harus menepatinya, karena jika tidak menepatinya maka itu adalah dosa.

Oleh karena itu, jika memiliki niat untuk melakukan nazar maka kita harus memikirkan dengan sangat hati-hati, karena nazar adalah janji maka sebelum melakukan nazar harus memikirkan terlebih dahulu secara baik-baik.

Kebiasaan Yang Salah Ketika Melakukan Nazar

Dalam kehidupan Kekristenan saat ini, banyak sekali kebiasaan-kebiasaan yang sering dilakukan orang kristen, dalam hal ini yang berkaitan dengan nazar.

Kita bisa menjumpai tidak sedikit orang Kristen yang melakukan praktek-praktek yang keliru dan sangat memprihatinkan khususnya saat melakukan nazar.

Seperti pada pembahasan pada awal artikel ini, bahwa nazar adalah janji dengan tujuan yang baik dan harus ditepati ketika sudah diucapkan, maka perlu kita berpikir ulang untuk melakukan nazar.


Ada beberapa kebiasaan yang salah dilakukan orang Kristen saat melakukan nazar. Kebiasaan-kebiasaan yang sering dilakukan adalah sebagai berikut :

Melakukan Nazar Karena Dendam Kepada Orang Lain


Kita bisa temukan hal seperti ini terjadi dalam kehidupan Kristen, dimana ketika memiliki satu persoalan atau cekcok dengan seseorang, mereka tidak segan-segan mengucapkan nazar, hal itu ditandai dengan mereka memberikan persembahan nazar ke gereja sebagai bukti  bahwa mereka bernazar.

Nazar seperti itu dilakukan dengan harapan agar orang lain kalah dalam pertengkaran atau mengalami hal yang buruk dan merasa apa yang mereka nazarkan adalah hal yang baik dan akan dikabulkan oleh Tuhan.

Melakukan Nazar Agar Sukses Dalam Satu Pekerjaan

Tidak sedikit orang yang mengucapkan nazar agar sukses atau mendapatkan pekerjaan, dan ketika berhasil atau terkabulkan seperti yang sudah diucapakan dalam nazar mereka tidak peduli lagi dengan janji mereka.

Terlalu gampang untuk mengucapkan nazar adalah hal yang salah, fakta yang sering kita temukan adalah nazar tinggal nazar dan orang yang sudah mengucapkan nazar tidak peduli lagi dengan kewajibannya setelah nazarnya dikabulkan dan itu adalah dosa.

Tidak semua hal yang ada dalam kehidupan kita sebagai orang Kristen dilakukan dengan nazar, karena jika kita melakukannya akan menjadi beban yang mengikuti kehidupan kita secara terus menerus.

Nazar adalah janji kepada Tuhan bukan kepada manusia. Apa yang akan terjadi jika kita sudah bernazar namun kita tidak menepatinya? Tentu itu adalah dosa yang mengikuti kita seumur hidup, karena nazar tidak bisa kita batalkan.

Banyak orang Kristen sama sekali tidak pernah memahami dengan benar arti dan tujuan nazar sehingga mereka seringkali melakukan nazar dengan berbagai tujuan yang negatif.

Mereka beranggapan bahwa melakukan nazar agar Tuhan bisa mengabulkan harapan-harapan dan niat mereka walaupun itu niat yang tidak baik.

Mereka seolah melibatkan dan memaksa Tuhan dalam rencana yang salah bahkan jahat. Hal ini dilakukan karena tanpa pemahaman yang benar akan Firman Tuhan dan yang pasti akan menimbulkan dosa bagi diri sendiri. 

Semoga ini menjadi pelajaran dan pedoman dalam kehidupan kita sebagai orang Kristen yang selalu berusaha untuk hidup benar dihadapan Tuhan. Kiranya berkat akan selalu mengikuti kita selamanya.