6QzAWNxu9vUZqZPudZXN62uj7V3RGVqOpo1M316P
Bookmark

Kekristenan Yang Kamuflase Membuat Gereja Dianggap Sebagai Kebohongan

Gereja Dianggap Sebagai Kebohongan Atau Fake, pemuda kristen, pemuda remaja kristen, keluarga kristen, pendidikan rohani, pendidikan keluarga, keuntungan hidup dalam tuhan, motivasi dan inspirasi rohani kristen, khotbah tentang pemuda yang berkualitas, keuntungan hidup dalam tuhan, pemuda kristen yang berkualitas, ilustrasi garam dan terang dunia, khotbah tangan tuhan yang pegang, manfaat hidup untuk tuhan, khotbah tangan tuhan yang pegang
Apa Pendapat Kamu Tentang Gereja?

Sadutu-sabhori.com - Bagi anda yang lahir dari keluarga Kristen pasti tahu dengan jelas bagaimana sikap orang-orang dekat seperti orang tua dan keluarga kita sehari-hari dirumah dan ketika berada di tempat ibadah. Seringkali Kekristenan dianggap sebagai satu kebohongan semata karena sesuatu yang kamuflase hadir dalam Gereja.

Apakah keadaan yang terjadi sehari-hari di rumah juga ditunjukkan di gereja atau sebaliknya ketika berada di gereja sikap mereka berubah drastis menjadi sangat baik di depan orang lain?, itulah kondisi yang sangat memprihatinkan dalam kehidupan Kekristenan.

Ada seorang sahabat saya bernama Silvy (nama samaran) yang seringkali mengeluhkan sikap keluarga dan orang tuanya, ia menjadi seorang Kristen sejak kecil. Ketika dewasa ia terkadang merasa bosan dan sangat benci dengan Kekristenan karena sikap yang ia lihat dari orang tua dan keluarganya saat dirumah dan digereja sangat jauh berbeda.

Ia kerap diperlakukan dengan cara yang sangat kasar dan tidak manusiawi, kata-kata yang kasar bahkan makian juga sering dilontarkan kepadanya. Namun ketika mereka sama-sama berada di Gereja bertemu dengan orang lain semua berubah total selama beberapa saat itu dan membuatnya terus bertanya-tanya dalam hati apakah hal yang sama juga terjadi di keluarga lain atau hanya dia sendiri yang mengalaminya?

Ternyata ada banyak orang Kristen terutama anak-anak, remaja dan pemuda Kristen juga mengalami hal yang sama seperti Silvy. Sehingga timbul pertanyaan yang perlu dipikirkan oleh keluarga Kristen dan Gereja tentang bagaimana menjadi Orang Kristen yang sungguh-sungguh dan tidak kamuflase.

Dengan sikap kamuflase yang dilakukan keluarga Kristen dimana-mana, membuat banyak orang kurang percaya dengan ibadah yang sering dilakukan di Gereja. Sebagian orang menilai Gereja seperti sesuatu yang "Fake" dengan hal-hal yang palsu, sehingga jika tidak ada perhatian dari Gereja sebagai sentral dari pendidikan rohani maka apa yang dilakukan digereja adalah sesuatu yang tidak bisa dipercaya.

Meskipun apa yang dilakukan keluarga-keluarga Kristen seperti yang disebutkan diatas yakni berkamuflase dan seolah-olah baik didalam Gereja adalah tindakan pribadi, namun tanggungjawab Gereja sebagai tempat pendidikan rohani dalam membentuk karakter rohani sesuai Firman Tuhan harus lebih fokus dan mampu mengidentifikasi hal-hal tersebut.

Hal ini harus dilakukan Gereja agar anggapan bahwa apa yang terjadi di Gereja hanyalah kepalsuan belaka bisa dikikis sedikit demi sedikit hingga Gereja bisa dipercaya sebagai wadah yang sesungguhnya memperhatikan kebutuhan rohani jemaat.

Sikap Hidup Yang Benar Bagi Keluarga Kristen

Sebagai orang Kristen yang hidup sungguh-sungguh percaya kepada Tuhan, haruslah memberikan perhatian kepada sikap hidup yang benar. Karena memiliki sikap hidup yang benar bukanlah satu paksaan, namun satu kerelaan setiap Orang Kristen. Ada beberapa sikap yang harus dilakukan untuk menjadi Teladan Kristus :

1. Memiliki Motivasi Hidup Yang Benar

Kita tahu bahwa untuk selalu konsisten hidup yang benar dihadapan Tuhan adalah satu hal yang tidak mudah. Oleh karena itu sangatlah penting jika Kelurga Kristen memiliki motivasi yang benar. Tanpa motivasi yang benar maka sangat sulit bagi seorang Kristen menjaga hidupnya benar dihadapan Tuhan.

Banyak Orang Kristen yang akhirnya berpura-pura menunjukkan sikap hidup yang baik ketika berada di Gereja atau dihadapan banyak orang untuk mengelabuhi pandangan orang lain terhadapnya. Padahal ketika berada didalam rumah tangga dan keluarga, sikap mereka begitu bengis dan sangat buruk serta tidak memikirkan hal-hal yang baik.

2. Jujur Pada Diri Sendiri

Masalah kejujuran adalah sikap hati yang diekspresikan melalui tindakan nyata. Kejujuran bukan hanya berbicara soal kata-kata yang sesuai dengan tindakan yang dilihat oleh orang lain saja, namun lebih dari itu tentang berkata dan bersikap tanpa membohongi diri sendiri.

Dengan berkata dan bertindak sesuai dengan apa yang seharusnya ada dalam hati, kita terlepas dari berbagai beban yang membebani hidup untuk menyembunyikan sesuatu. Apa yang kita tunjukkan pada orang terdekat didalam rumah dan keluarga kita, itu akan tercermin didalam sikap kita di tempat lain.

3. Memiliki Kasih Yang Tidak Pura-pura

Bicara soal kasih pasti semua orang tahu dan bisa merasakannya dalam hidup setiap hari. Namun terkadang bukan kasih sesungguhnya yang kita dapatkan. Ada begitu banyak orang yang berbuat sesuatu atas nama kasih tetapi adakalanya itu hanya sesuatu yang pura-pura.

Seorang Kristen sejati selalu menunjukkan kasih yang sesungguhnya, mereka akan berkata apa adanya tanpa menyembunyikan sesuatu. Namun orang yang berpura-pura akan selalu berkata tentang kasih hanya di bibir semata dan hati mereka berkata lain.

4. Menjadikan Firman Tuhan Sebagai Pegangan Hidup

Menjadikan seseorang di sekitar kita sebagai contoh hidup memang bisa membantu untuk meniru hal-hal yang baik darinya. Namun hal itu sangat terbatas ketika apa yang kita jalani berbeda dan lebih berat dari yang kita lihat.

Pengalaman hidup orang lain memang bisa membantu namun tidak sekuat Firman Tuhan. Ketika Firman Tuhan kita jadikan sebagai pegangan hidup dan pedoman untuk hidup dalam kebenaran, maka kekuatan Firman yang hidup itu terus membuat kita semakin kuat dan dan bisa bertahan dalam berbagai situasi hidup.

Gereja perlu melihat kondisi ini sebagai masalah yang perlu diatasi. Pendidikan rohani yang berfokus pada pembentukan karakter yang sesuai Firman Tuhan akan membantu memberikan pencerahan bagi setiap orang percaya terutama keluarga Kristen.

Ketika Gereja tidak memberikan perhatian serius pada hal-hal seperti ini maka semakin lama generasi yang merasakan praktek-praktek berbuat baik hanya sebatas kamuflase saja akan semakin jauh dari  persekutuan dengan Tuhan di Gereja. Mereka akan semakin tidak percaya dengan ibadah dan melihat kegiatan Gereja adalah satu kebohongan.

Posting Komentar

Posting Komentar

Tuliskan Komentar anda disisni !