Hindari Penyakit Yang Menghalangi Pertumbuhan Gereja

Gereja, Sadutu Sabhori, Renungan harian, inspirasi, motivasi Kristen
Ilustrasi Persekutuan, sumber gambar : karismatikkatolik.org


Sadutu-sabhori.com - Gereja adalah mereka yang percaya kepada Kristus dan terpanggil untuk bersekutu dan melayani Tuhan dengan tulus. Pertumbuhan gereja selalu menghadapi masalah karena adanya penyakit yang sulit diatasi. Oleh karena, itu perlu untuk hindari penyakit yang menghalangi pertumbuhan gereja mulai dari sekarang.

Gereja yang bertumbuh merupakan impian dari semua orang Kristen. Sehingga untuk bertumbuh tidak hanya secara organisasi yang bertambah namun kualitas rohani gereja atau orang-orang yang terpanggil dan bersekutu adalah hal yang paling utama.

Gereja seringkali mengalami pertumbuhan yang stagnan bahkan menurun baik secara jumlah terutama secara kualitas. Yang menjadi masalah terbesar adalah kualitas rohani yang makin hari semakin merosot.

Kenyataan yang terjadi disekitar kita adalah kebanyakan orang Kristen terutama Pemimpin-pemimpin gereja saling cekcok atau tidak akur dan selalu bersinggungan. Inilah penyakit yang membuat pertumbuhan gereja semakin memburuk.

Cekcok atau saling bersinggungan merupakan penyakit yang menghalangi pertumbuhan gereja, untuk itu kita perlu tahu hal yang menjadi penyebabnya.

4 Penyakit Yang Menghambat Pertumbuhan Gereja : 

  • Selalu Berbeda Pendapat Mengenai Penafsiran Alkitab

Didalam iman Kristen kita mengakui bahwa Alkitab adalah Firman Allah yang di ilhamkan melalui orang-orang yang dipakai Tuhan. 

Namun dengan berjalannya waktu hingga hari ini,  Alkitab selalu menjadi perdebatan oleh banyak orang yang bukan hanya dari luar Kristen saja, namun antara pemimpin-pemimpin gereja pun selalu berbeda pendapat.

Perbedaan pendapat antara pemimpin gereja seringkali menjadi hal yang sulit untuk mendapatkan jalan keluar, karena masing-masing pihak memiliki pendapat atau penafsiran tersendiri mengenai bagian Firman Tuhan dalam Alkitab.

Pada akhirnya berpengaruh juga kepada pengajaran kepada jemaat atau umat Kristen dalam pelayanan gereja. Hal ini menjadi salah satu penyebab sesama orang Kristen sendiri saling cekcok.

  • Mencari Popularitas Diri

Berbicara soal popularitas biasanya kita langsung berpikir kepada tokoh publik, pengusaha sukses, youtuber, selebgram atau public figure yang sudah terkenal, bukan hanya di kanal online saja, tetapi juga dalam interaksi sosial di dunia nyata.

Namun karena perkembangan jaman, kita bisa melihat ada hal yang mungkin tidak nyaman dipandang ketika pelayan atau tokoh-tokoh gereja berlomba-lomba ingin tenar atau populer layaknya artis, youtuber, selebgram atau tiktokers dengan alasan pelayanan online dan sebagainya.

Saat ini tidak bisa kita pungkiri bahwa kita berada pada era dimana perkembangan teknologi sangat pesat dan membuat distribusi informasi sangat cepat dilakukan. Hal ini seharusnya menjadi peluang untuk melebarkan pemberitaan injil.

Perkembangan teknologi yang pesat ini membuat semua kalangan juga ikut ambil bagian didalamnya dan berubah pola hidup dan berinteraksi sosial dari hari ke hari.

Tidak ketinggalan para pemimpin gereja dan pembicara Firman Tuhan juga berubah pola pemberitaan Injil yang semula secara offline menjadi online atau keduanya dengan alasan agar jangkauan pemberitaan injil lebih luas dan fleksible.

Namun ketika kita perhatikan di media sosial atau kanal live streaming saat ini, paling banyak kita temukan para pemimpin gereja menjadikan saluran online yang bisa diakses secara umum untuk menunjukan kehebatan dan kebolehannya dengan perdebatan-perdebatan yang tidak penting.

  • Melarang Jemaat Mencari Pengalaman dan Pemahaman Baru diluar Organisasi Gereja

Gereja dengan pondasi pengajaran yang kurang dan pembinaan terhadap umat secara tidak memadai akan melakukan tindakan-tindakan yang merugikan umat atau jemaatnya sendiri.

Padahal ketika jemaat leluasa berinteraksi dengan orang diluar gerejanya maka mereka akan memiliki pengalaman-pengalaman baru yang menginspirasi mereka untuk lebih setia kepada Tuhan.

Gereja seperti ini sebenarnya tidak siap untuk menghadapi masalah dan tantangan dalam perkembangan teknologi.

Mereka berpikir ketika jemaatnya semakin memahami banyak hal maka akan menjadi tantangan bagi mereka untuk mengendalikan jemaat. 

  • Gereja dijadikan Sebagai Lahan Bisnis Yang Menguntungkan Diri Sendiri

Jika hal seperti ini terus ada dalam kehidupan pemimpin-pemimpin gereja maka sangat memungkinkan pertumbuhan gereja akan semakin sulit bertumbuh. Ini adalah sumber persoalan utama yang ada dalam komunitas kristen dan gereja selama ini. 

Perbandingan Kekristenan Dengan Komunitas Umum

Banyak kelompok-kelompok atau organisasi yang giat mendedikasikan hidupnya tanpa meminta bayaran atau dengan sukarela dan mereka lakukan dengan sungguh-sungguh.

Berbeda sekali dengan pelayan-pelayan gereja. Mereka terlihat seperti takluk tidak berdaya, tersungkur dan mata hati mereka seperti tertutup ketika berhadapan dengan tawaran popularitas, materialistis dan pementingan diri sendiri.

Komunitas diluar Kristen atau orang-orang yang tulus melayani memiliki semangat yang membara untuk berbuat baik dan melakukan pelayanan tanpa hitung untung rugi.

Kita bisa menjadikan itu sebagai semangat agar kita keluar dari kebiasaan yang menjadi tantangan pertumbuhan Kekristenan dan bertumbuh lebih baik.

Jangan jadikan perbedaan pendapat atau tafsiran Firman Tuhan yang berbeda sebagai tembok yang menghalangi kita untuk berinteraksi dan bertumbuh. 

Kita harus bijak untuk menentukan sikap dalam menghadapi banyaknya pendapat dan pengaruh-pengaruh, baik itu dari dalam komunitas Kristen sendiri maupun dari luar Kristen dan jadikan Firman Tuhan sebagai pedoman hidup agar kita bisa menentukan yang terbaik bagi diri kita.

Perbedaan pendapat merupakan kekayaan yang perlu kita jaga. Setiap orang diberikan kemampuan oleh Roh Kudus untuk mampu memilah mana yang baik dan buruk sesuai Firman Tuhan.

Belajar dan renungkan Firman Tuhan setiap saat dalam hidup. Itu akan membuat kita peka dengan hal yang baik dan buruk karena Roh Kudus menolong kita untuk memahami dan bertindak sesuai Firman Tuhan.