6QzAWNxu9vUZqZPudZXN62uj7V3RGVqOpo1M316P
Bookmark

Minoritas Yang Unggul

Minoritas Yang Unggul, Motivasi dan Inspirasi Rohani Kristen, Motivasi rohani kristen, inspirasi rohani kristen, Quotes Sadutu Sabhori, Quotes Rohani Kristen Yang Menginspirasi, Tips Rohani, Edukasi Rohani, Inspirasi Rohani, Motivasi Rohani, Fakta Alkitab, Pedoman Rohani, Quotes Rohani, Pelajaran Rohani, Santapan Rohani, Santapan Harian, Kesaksian Rohani, Pengalaman Rohani, Devotional, Alkitab Kristen, Kata Alkitab, Tokoh Kristen, Gereja, Pemuda Kristen, Pemuda Kreatif, Pemuda Berkualitas, Tafsir Alkitab, Sakramen Kristen, Nazar, Paskah, Natal, Christmas, Yesus Kristus, Tuhan Yesus, Yesus, Allah Kristen, Israel, Yerusalem, Kata-kata Motivasi Kristen, Kata Mutiara Kristen

Sadutu-sabhori.com - Alkitab menuliskan berbagai cerita-cerita yang memberikan bukti bahwa Allah selalu berpihak kepada orang-orang yang percaya kepada-Nya, walaupun mereka adalah bagian terkecil atau minoritas di tengah-tengah musuh.

Kisah mengenai orang-orang Israel yang hidup pada jaman Raja Yoyakim dimana mereka pada saat itu ditawan ke Babel sebagai budak, cerita ini sudah banyak dibahas dalam berbagai versi dan sudut pandang yang berbeda-beda.

Singkat cerita ketika empat pemuda dari Israel dari keturunan bangsawan terpilih bersama pemuda-pemuda lain dari Babel untuk mengikuti seleksi dalam istana raja Nebukadnezar di Babel.

Mereka dipersiapkan untuk menduduki jabatan penting di istana dengan kriteria khusus yang ditentukan raja yaitu agar mendapatkan kandidat yang paling cerdas dan berperawakan bagus untuk melayani di istana, maka raja mensyaratkan kriteria khusus bagi orang-orang yang dipilih. 

Proses Yang Terjadi Adalah :

Raja memerintahkan agar mereka yang mengikuti seleksi harus mendapatkan pelayanan makanan dan minuman sekelas yang dikonsumsi raja, namun keempat pemuda Israel yang dipilih tidak mau mendapatkan makanan dengan aturan raja tersebut.

Mereka hanya minta untuk diberikan sayur dan air saja dalam masa sepuluh hari sebagai percobaan dan itu terbukti ketika sampai batas waktu yang ditentukan raja, keempat pemuda Israel inilah yang paling cerdas dan berhikmat, serta perawakan mereka sangat baik sehingga mereka terpilih menjadi pegawai di istana raja.

Jika kita kita melihat dalam kisah ini terdapat sebuah proses yang tidak biasa, dan ini menunjukan bahwa kehadiran TUHAN pada saat keyakinan itu tetap dijaga.

Ada beberapa hal penting yang perlu diperhatikan dalam proses yang dialami oleh empat Pemuda Israel ini diantaranya sebagai berikut : 

  • Perubahan Nama

Nama adalah satu identitas yang diberikan sejak lahir kepada seseorang dan ketika seseorang diberikan nama pada saat lahir, namamemiliki arti tersendiri apalagi untuk bangsa Israel nama memiliki arti yang sangat penting.

Keempat pemuda Israel itu namanya diubah mengikuti penamaan di Babel yang artinya melambangkan sesuatu yang berkaitan dengan kehidupan penyembahan kepada dewa-dewa disana, Daniel menjadi Beltzazar, Hananya menjadi Sadrakh, Misael menjadi Mesakh dan Azarya menjadi Abednego. 

  • Makanan Santapan Raja

Empat pemuda Israel ini diwajibkan mendapat pelayanan makanan seperti yang diberikan kepada raja. Kita tahu bahwa dalam kerajaan atau Istana yang sarat dengan penyembahan atau pemujaan pada para dewa, sudah tentu seluruh aktifitas dan keseharian selalu berhubungan dengan pemujaan terhadap dewa-dewa yang disembah.

Dan itu sangat memungkinkan semua makanan untuk raja sudah dipersembahkan kepada allah atau dewa Babel. Faktanya, keempat pemuda Israel tidak mau menyantap makanan yang ditentukan raja dan mungkin itu alasannya.

  • Tulisan Dan Bahasa

Tulisan dan bahasa adalah sarana yang diperlukan untuk komunikasi antar sesama, bangsa dan bahkan lebih luas lagi untuk menyampaikan pesan dengan baik. Pada saat di Babel mereka di didik dengan tulisan dan bahasa orang Kasdim agar mereka bisa berkomunikasi yang baik saat menjadi pejabat di Istana Raja.

Yang menjadi pertanyaan adalah bagaimana mungkin keempat pemuda Israel ini tetap menjadi unggul dalam kerajaan yang sudah pernah menghancurkan bangsa mereka ? Bagaimana dengan kenyamanan mereka ketika mereka hidup di istana raja sebagai minoritas ? Tentu ini adalah pertanyaan besar bagi mereka.

Dalam kondisi yang bermula dari tawanan hingga mereka mendapat jabatan dalam kerajaan musuh adalah sesuatu yang tidak mungkin terjadi dengan gampang.

Kita bisa berpikir bahwa kondisi seperti ini merupakan ancaman bagi setiap orang yang status hidupnya adalah sebagai budak atau tawanan. Dan  keempat pemuda Israel ini pun mungkin memikirkan hal yang sama.

Pelajaran Rohani

Apa yang menjadi pelajaran bagi kita sebagai orang Kristen dari cerita empat pemuda Israel dalam kisah ini ? 
Hal apa yang membuat Pembelaan TUHAN terjadi dalam kehidupan Kristen ketika mengalami masa-masa sulit ? 

Empat pemuda Israel ini saya yakin mereka juga berpikir ketika mereka dibawa ke istana dan hidup ditengah-tengah bangsa Babel terutama di istana raja yang penuh dengan penjagaan ketat maka ini adalah keadaan yang tidak biasa.

Mereka tidak bisa berbuat banyak, jika saja mereka tidak memenuhi syarat dalam seleksi raja karena melawan makanan dan minuman yang ditentukan raja, maka sangat kemungkinan mereka mendapat ancamam serius. 

Apa Yang Dilakukan Empat Pemuda Israel ?

Ada beberapa hal yang dilakukan empat pemuda israel dalam situasi yang sedang mereka alami saat itu :

Memiliki Keyakinan Yang Sungguh

Dengan penuh keyakinan yang sungguh bahwa Allah yang disembah bisa memberikan pembelaan walaupun disaat-saat tersulit sekalipun. Didalam keyakinan mereka adalah Allah sanggup menolong mereka sekalipun itu tidak mungkin secara manusia.

Mereka begitu yakin dengan Allah yang mereka sembah tidak akan mengecewakan. Sehingga pada akhirnya semua kriteria raja bisa terpenuhi dengan sempurna walaupun tidak menyentuh makanan dari raja.

Mereka Tidak Kuatir Soal Jumlah

Jika kita amati kisah ini maka tentu kita sadar bahwa empat pemuda Israel ini adalah jumlah yang sangat kecil atau dengan kata lain mereka adalah minoritas yang tidak dianggap sama sekali oleh kerajaan.

Namun mereka tampil seperti tidak ada yang cacat dan tidak mencemari hidup mereka dengan makanan dan minuman yang dikhususkan raja. Ini menunjukan pembelaan Tuhan selalu tepat waktu tanpa melihat berapa jumlah kekuatan yang kita hadapi.

Mungkin kita memiliki persoalan hidup yang berbeda dengan empat pemuda Israel ini dan menurut kita itu sangat besar, kita hampir saja terpengaruh dengan masalah yang sedang kita hadapi.

Kita merasa pergumulan yang kita hadapi terlalu besar, masalah datang silih berganti dalam berbagai bentuk dan membuat kita hilang kekuatan sebagai manusia. Atau saat ini kita berada ditengah-tengah berbagai hal yang serba sulit hingga merasa seperti semua jalan tertutup.

Percayalah Alkitab adalah Firman Allah yang hidup, yang menuliskan cerita ini sebagai bukti bahwa orang yang memiliki keyakinan dan percaya akan Kuasa Tuhan tidak pernah berubah akan mengalaminya pada saat yang tepat. 

Jangan pernah menyerah, katakan pada diri kita sendiri bahwa masih ada mujizat walaupun inilah hal tersulit yang kita alami. Sama seperti empat pemuda Israel itu tetap berserah penuh tanpa keraguan, mereka menyadari bahwa mereka tidak mungkin memberikan perlawanan.

Tidak peduli langkah kita sudah tertatih-tatih namun percayalah Tuhan Pasti Sanggup menolong sampai kita meraih kemenangan besar.